PROSES MEMPENGARUHI DALAM ORGANISASI
Segala
sesuatu memerlukan proses, termasuk proses untuk mencapai tujuan pribadi maupun
kelompok dalam organisasi. Dalam mencapai tujuan organisasi baik pemimpin
maupun anggota memiliki tanggung jawab masing-masing. Pemimpin dan anggota
berhubungan timbal balik dan kinerjanya akan saling mempengaruhi dalam mencapai
tujuan organisasi. Pengaruh adalah kegiatan yang secara langsung atau tidak
langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu
a. Orang
yang mempengaruhi
b. Metode
yang mempengaruhi
c. Orang
yang dipegaruhi
Memang dalam
organisasi tugas pemimpin adalah mempengaruhi anggota yang dipimpinnya tersebut
agar bertindak baik untuk mencapai visi dan misi dalam organisasi. Tetapi
perilaku anggota organisasi juga dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan dari
pemimpin. Proses saling mempengaruhi memiliki metode yang diantaranya adalah
sebagai berikut:
§
Kekuatan fisik, metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam
mempengaruhi individu maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
§
Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada individu maupun
kelompok, sanksi yang diberikan berupa sanksi positif maupun negatif.
§
Keahlian, metode ini
dilakukan dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam
mempengaruhi individu maupun kelompok.
§
Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan
tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki
kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.
Pengaruh
dapat terjadi antar perorangan artinya seseorang mempengaruhi seseorang yang
lainnya, kelompok dengan seseorang dan seseorang dengan kelompok.
Hubungan
antara kekuasaan dan pengaruh diantaranya dikemukakan oleh Analisis
French-Raven intinya adalah sebagai berikut:
Mereka
mendifiniskan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, dan pengaruh berdasarkan
pada perubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh
seseorang dalam organisasi (masyarakat) terhadap orang lain. Konsep penting
atas gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam)
sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan (yang direalisasikan).
Dalam suatu organisasi tentunya
dibutuhkan berbagai proses untuk mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri,
kali ini saya akan membahas proses organisasi dengan cara mempengaruhi dan
proses pengambilan keputusan.
1. Proses Mempengaruhi
-Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang menunjukan hal baik,yang dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung, sehingga mengakibatkan suatu perubahan perilaku sikap, baik itu individu atau kelompok
- Elemen-elemen proses mempengaruhi
Elemen-elemen yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antaralain :
* Orang yang mempengaruhi
* Metode yang digunakan untuk mepengaruhi,dan
* Orang yang di pengaruhi
- Metode-metode yang digunakan dalam mempengaruhi antaralain :
* Kekuatan fisik
* Penggunaan sanksi
* Keahlian, dan
* kharisma
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan,
* Antar perseorangan
* Kelompok dengan seseorang,dan
* Seseorang dengan Kelompok.
2. Proses Pengambilan Keputusan
Secara singkat Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai tersedianya alternatif.
Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternantif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
•Keputusan-keputusanperseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi & strategi
•Keputusan-keputusan dasar & rutin
Model-model Pengambilan Keputusan :
•Relationalitas Keputusan
•Model-model perilaku pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan :
• Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
•Teknik -teknik Partisipatif
•Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Kesimpulan : Proses mempengaruhi dan pengambilan keputusan adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
1. Proses Mempengaruhi
-Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang menunjukan hal baik,yang dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung, sehingga mengakibatkan suatu perubahan perilaku sikap, baik itu individu atau kelompok
- Elemen-elemen proses mempengaruhi
Elemen-elemen yang ada dalam suatu proses mempengaruhi antaralain :
* Orang yang mempengaruhi
* Metode yang digunakan untuk mepengaruhi,dan
* Orang yang di pengaruhi
- Metode-metode yang digunakan dalam mempengaruhi antaralain :
* Kekuatan fisik
* Penggunaan sanksi
* Keahlian, dan
* kharisma
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan,
* Antar perseorangan
* Kelompok dengan seseorang,dan
* Seseorang dengan Kelompok.
2. Proses Pengambilan Keputusan
Secara singkat Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai tersedianya alternatif.
Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternantif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
•Keputusan-keputusanperseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi & strategi
•Keputusan-keputusan dasar & rutin
Model-model Pengambilan Keputusan :
•Relationalitas Keputusan
•Model-model perilaku pengambilan keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan :
• Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
•Teknik -teknik Partisipatif
•Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
Kesimpulan : Proses mempengaruhi dan pengambilan keputusan adalah proses-proses manejerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Pengambilan
keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai
alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan
masalah.
Dalam dataran
teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan
tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert
opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan
kesepakatan (consensus).
A. Kewenangan Tanpa Diskusi
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan.
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan.
Selain itu,
metode ini dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan
berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi
untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun, jika
metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan
persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidakpercayaan para anggota organisasi
terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak
dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Pengambilan
keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara
bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok, daripada keputusan
yang diambil secara individual.
B. Pendapat Ahli
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak
kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang
sederhana, karena sangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang
yang dianggap ahli (superior).
Ada yang
berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik
untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak
setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam
kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.
C. Kewenangan Setelah Diskusi
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas.
Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas.
Jadi, pendapat
anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun
perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode
pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota
organisasi, akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya
bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses
pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa
pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
D. Kesepakatan
Terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut.
Terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut.
Selain itu
metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Kekurangan pada
metode ini adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama,
sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau
darurat.
Keempat
metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang
terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode
lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang
paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada
faktor-faktor:
1.
jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
2. tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
3. kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
2. tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
3. kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
Dalam proses
pengambilan keputusan, banyak cara dilakukan, tetapi tidak mencapai hasil yang
maksimal. maka dari itu, terdapat 3 tahap utama dalam proses pengambilan
keputusan, yaitu:
1. Aktivitas
intelegensi: penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan
keputusan.
2. Aktivitas
desain: terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan menganalisis masalah.
3. Aktivitas
memilih: memilih tindakan tertentu dari yang tersedia.
Proses pengambilan
keputusan memiliki fungsi sebagai suatu awal dari segala aktivitas manusia baik
individu maupun berkelompok yang dapat menentukan langkah selanjutnya dimana
pengaruhnya akan berlangsung dalam waktu yang sebentar atau dalam waktu yang
cukup lama.
Terdapat 2 tujuan dalam
proses pengambilan keputusan, yaitu:
·
Tujuan
bersifat tunggal.
·
Tujuan
bersifat ganda.
Terdapat 3 langkah
dalam proses pengambilan keputusan, yaitu:
1.Tahap
Identifikasi, merupakan tahap pertama dimana kita mengenal masalah-masalah yang
terjadi.
2.Tahap
Pengembangan, merupakan tahapan kedua dimana kita mencari prosedur atau seolusi standar yang ada atau mencari solusi yang baru.
3.Tahap
Seleksi, pada tahap ini, solusi-solusi yang ada disaring dan disepakati.
Dalam menyelesaikan
masalah sering kali adanya perbedaan pendapat. Hal ini dapat diselesaikan
dengan cara membuat forum evaluasi. forum yang dibuat untuk mengumpulkan
pendapat para anggotanya atau forum yang setiap anggota kelompok/organisasi
berhak mengemukakan pendapat.
Langkah-langkah
dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses
pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
·
Kegiatan Intelijen
Menyangkut
pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
·
Kegiatan Desain
Tahap ini
menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan
yang mungkin dilakukan.
·
Kegiatan Pemilihan
Pemilihan
serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Sedangkan
menurut Scott dan Mitchell,
Proses pengambilan keputusan meliputi:
·
Proses
pencarian/penemuan tujuan
·
Formulasi
tujuan
·
Pemilihan
Alternatif
·
Mengevaluasi
hasil-hasil
Pendekatan
konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses
pengambilan keputusan:
·
Identifikasi
dan Diagnosa masalah
·
Pengumpulan
dan Analisis data yang relevan
·
Pengembangan
dan Evaluasi alternative alternative
·
Pemilihan
Alternatif terbaik
·
Implementasi
keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
Model-model
Pengambilan keputusan
Perilaku
Pengambilan keputusan
·
Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi
klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan
keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan
maksimum
·
Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh
Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi
tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
·
Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan
oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus
selalu bergerak bebas mengambil keputusan
·
Model Manusia Organisasi, Dikemukakan
oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama
dalam pengambilan keputusan
·
Model Pengusaha Baru, Dikemukakan
oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
·
Model Sosial, Dikemukakan oleh
Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil
keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
Model
Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan
bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
·
Model Preskriptif
Pemberian resep
perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil
keputusan.
·
Model Deskriptif
Model ini
menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model
preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif
berdasarkan pada realitas observasi
Disamping
model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan
konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian
dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.
Teknik-teknik
Pengambilan Keputusan:
Teknik Kreatif
·
Brainstorming
Berusaha untuk
menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan
kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
·
Synectics
Didasarkan pada
asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan untuk
meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
Teknik
Partisipatif
Individu
individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Teknik Modern
·Teknik
Delphi
·Teknik
Kelompok Nominal
Konsep Pengambilan
Keputusan, yaitu:
•Identifikasi dan diagnosis masalah
•Pengumpulan dan analisis data yang relevan
•Pengembangan dan evaluasi alternatif
•Pemilihan alternatif terbaik
•Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil -hasil.
•Identifikasi dan diagnosis masalah
•Pengumpulan dan analisis data yang relevan
•Pengembangan dan evaluasi alternatif
•Pemilihan alternatif terbaik
•Implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil -hasil.
Tipe –Tipe
Keputusan Manajemen
•Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi dan strategi
•Keputusan-keputusan dasar dan rutin
•Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi dan strategi
•Keputusan-keputusan dasar dan rutin
Teknik
Pengambilan Keputusan
•Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
•Teknik -teknik Partisipatif
•Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
•Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
•Teknik -teknik Partisipatif
•Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal
http://mizan92.wordpress.com/2012/01/12/proses-mempengaruhi-dan-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/
No comments:
Post a Comment