Desain
Organisasi Formal dan Informal.
A. KONSEP DASAR
Desain dan struktur Organisasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi perilaku individu dan kelompok-kelompok yang ada di dalam organisasi. Berbagai perubahan yang terjadi dalam manajemen dalam lingkungan bisnis global saat ini merupakan alasan utama desain dan struktur menjadi lebih diperhatikan.
Dalam konteks desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
- Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih
yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan
hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan
lain sebagainya.
- Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau
lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak
disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd,
kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Robbins
(2007) mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana pekerjaan
dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal. Sedangkan organisasi merupakan
unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua orang atau
lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus guna mencapai
serangkaian tujuan bersama.
Dalam konteks desain organisasi,
Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk
memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen.
Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan
menghasilkan sebuah struktur organisasi.
Ada enam elemen yang perlu
diperhatikan oleh para manajer ketiak akan mendesain struktur organisasi.
Ke-enam elemen tersebut meliputi :
1.
Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh
mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan
tersendiri
2.
Departementalisasi adalah dasar yang
dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama
3.
Rantai komando adalah garis wewenang
yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke unit terbawah dan
menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang sendiri
merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan
perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi
4.
Rentang Kendali adalah jumlah
bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif
5.
Sentralisasi – Desentralisasi.
Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi
pada satu titik di dalam organisasi
6.
Formalisasi adalah sejauh mana
pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.
7.
Rentang kendali adalah
1.Desain
organisasi
1. Struktur Sederhana (simple
structure)
Struktur sederhana adalah sebuah
struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang
kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit
formalisasi.
Struktur sederhana paling banyak
digunakan oleh usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah sama.
Kekuatan utama dari struktur
sederhana ini terletak pada kesederhanaanya. Cepat, fleksibel, tidak mahal
untuk dikelola, dan akuntabilitasnya jelas. Sedangkan kelemahannya adalah tidak
bisa diterapkan pada organisasi yang besar. Hal ini karena ketika diterapkan
pada organisasi yang besar dimana formalisasi-nya yang rendah dan sentralisasinya
yang tinggi akan menyebabkan kelebihan beban (overload) informasi di puncak.
Pengambilan keputusan akan berjalan lambat karena tergantung kepada satu orang
yaitu pemilik sekaligus pimpinan organisasi.
2.
Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi adalah sebuah
struktur dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin yang dicapai melalui
spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang
dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat,
rentang kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando.
Kekuatan utama birokrasi adalah
terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara
efisien. Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen fungsional
menghasilkan skala ekonomi, duplikasi yang minim pada personel dan perlatan,
dan karyawan memiliki kesempatan untuk berbicara “dengan bahasa yang sama” di
antara rekan-rekan sejawat mereka.
Sedangkan kelemahan struktur
birokrasi adalah berlebihan dalam mengikuti aturan, tidak ada ruang untuk
modifikasi, kurang inovatif dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan
menghadai masalah-masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara
penyelesaiannya. Artinya, ketika dihadapkan pada permasalahan baru, struktur
birokrasi menjadi tidak efisien lagi karena diperlukan aturan-aturan baru untuk
menyelesaikan permasalah tersebut.
3.
Struktur Matrik
Struktur matrik adalah sebuah
struktur uang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan
departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini dapat ditemukan pada
agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian,
rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, dll.
Kekuatan departementalisasi
fungsional terletak misalnya pada penyatuan para spesialis , yang meminimalkan
jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian
sumber-sumber daya khusus untuk seluruh produksi.
Sedangkan kelemahannya adalah sulit
mengkoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan
mereka selesai tepat waktu dan tepat anggaran.
Karakteristik struktur matrik ia
mematahkan konsep kesatuan komando. Karyawan yang berada dalam struktur matrik
memiliki dua atasan (misal manajer produksi dan manajer fungsional).
Kelemahan utama dari struktur matrik
adalah sering menyebabkan kebingungan yang dapat meningkatkan stres karena ada
ambiguitas peran sekaligus dapat menciptakan konflik.
Model struktur
1.
Model Mekanistik
1.
Mechanistic.
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri
yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang
tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting,
ada span of control yang lebar
serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
2.
Mostly
Mechanistic. Pada jenis organisasi ini, terdapat
ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat,
adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat
serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut
2.
Model Organik
1.
Organic. Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi
yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan
training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta
adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
2.
Mostly
Organic Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan
sentralisasi yang diterapkan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan
pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara
moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat
verbal dalam organisasi tersebut.
Faktor
penyebab perbedaan struktur organisasi
1.
Strategi. Struktur organisasi adalah
salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena
sasaran diturunkan dari strategi organisasi maka logis kalau strategi dan
struktur harus terkait erat. Lebih tepatnya, struktur harus mengikuti strategi
2.
Ukuran. Ukuran adalah besarnya suatu
organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam organisasi tersebut.
3.
Teknologi Organisasi. Teknologi
organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang
digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
4.
Lingkungan. Lingkungan mencakup
seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri,
pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.
sumber:
http://dzilight.wordpress.com/2011/03/21/desain-organisasi-formal/
https://teorionline.wordpress.com/category/kumpulan-teori/desain-dan-struktur-organisasi/
TEORI ORGANISASI
A.PENDAHULUAN
“Organisasi”
sebenarnya berasal dari bhs Yunani, “organon” atau dalam bhs Latin, disebut
“organum” yang artinya “alat, bagian, atau anggota badan”. Selanjutnya seiring
berjalannya waktu, terjadilah perkembangan dalam pengertiannya. Dengan kata
lain, (semakin banyak orang yang mengartikannya maka semakin banyak definisi
dan semakin luas pula kata itu diartikan) Tapi dari sekian banyak definisi
“organisasi”. Organisasi jga bisa dikatakan sekumpulan, individu, kelompok yang
mempunyai tujuan, visi & misi tertentu untuk menampung / menyalurkan
pikiran atau pendapat yang tidak sama (dengan kata lain berbeda).
Teori klasik
kadang disebut teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi
mulai tahun seribu elapan ratusan.Dalam hal ini,organisasi secara umum
digambarkan oleh para teoritis klasik sebagai sangat sentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialiassi,serta menberikan petunjuk mekanisme structural
yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Teori klasik berkembang dalam 3 aliran
yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang
sama, yaitu :teori birokrasi,teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.
Teori
organisasi Neoklasik. Teori neoklasik dikenal sebagai teori hubungan
manusiawi dan dikembangkan atas dasar teori klasik.Anggapan dasar teori ini
adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya,sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama. Percobaan-percobaan di Howthrone yang dilakukan dari
tahun 1924 sanmpai 1932 menandai permulaan perkembangan teori hubungan
manusiawi.Percobaan ini merupakan kristalisasi teori neokalsik.Penemuan
Howthrone telah menambah dimensi baru bagi teori organisasi.Dan pada akhirnya
percobaan-percobaan Howthrone menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok
kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Teori
organisasi modern disebut juga analisa system pada organisasi merupakan aliran
terbesar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.Teori ini melihat bahwa
semua unsure organisasi merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yang
didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil,tetapi organisasi merupakan system yang
terbuka.
* Berikut ini beberapa pengertian
organisasi menurut para ahli :
1. Organisasi menurut Stoner : Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi menurut James D.
Mooney: Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. organisasi menurut Cyrill Soffer adalah perserikatan orang-orang yang masing diberi peranan
tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dalam mana pekerjaan itu
diperinci menjadi tugas-tugas dibagikan diantara pemegang peranan dan kemudian
digabung dalam beberapa bentuk hasil
4. organisasi menurut Kast &
Rosenzweig, mendefinisikan organisasi kedalam
beberapa point yaitu :
1.
Suatu subsistem dari lingkungan yang
lebih luas
2.
Terdiri dari orang-orang yang
berorientasi kepada tujuan
3.
Suatu subsistem teknik yaitu orang2
yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan dan fasilitas
4.
Suatu subsistem struktural yaitu
orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang terpadu
5.
Suatu sistem psikososial yaitu
orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial
6.
Suatu subsistem manajerial yang
merencanakan dan mengendalikan semua usaha
5. Organisasi Menurut Chester I.
Bernard : Organisasi merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi adalah suatu wadah atau pun tempat dimana orang-orang dapat bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut.
Organisasi adalah suatu wadah atau pun tempat dimana orang-orang dapat bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut.
Ciri-ciri organisasi yaitu :
- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Sedangkan ciri-ciri organisasi
modern yaitu :
- Organisasi bertambah besar
- Pengolahan datanya semakin cepat
- Penggunaan staf jauh lebih intensif
- Adanya kecenderungan spesialisasi
- Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
- Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap
Organisasi juga mempunyai
unsur-unsur pendukung agar bisa berjalan dan terlaksana, berikut unsur-unsur
organisasi :
1.
Manusia(man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai
pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang
menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari pimpinan(administrator) sebagai
unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap
satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan
para pekerja.
2.
Kerjasama(team
work) : suatu kegiatan bantu-membantu
antar sesama anggota organisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.
3.
Tujuan
bersama : adalah arah atau sasaran yang
dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai
dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang
sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
4.
Peralatan(equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti
uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya.
5.
Lingkungan(environtment) : yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
- Kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya
- Tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi
- Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan
6. Kekayaan alam yang
dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll
7. Kerangka/kontruksi
mental organisasi itu sendiri
3 Teori
Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik (Teori
Tradisional)
Teori klasik (classical theory)
berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum
digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)
c. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan
atau Manusiawi)
Teori neoklasik secara sederhana
sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori
neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan
pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai
bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik
mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan
bersama.
3. Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi
analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori
organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi
sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan
bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
No comments:
Post a Comment